Waroeng Unagi

Awalnnya gw tau tempat makan waktu ikut rapat EO alias kopdar bareng beberapa gajah bandung di bulan november tahun 2008 lalu. Setelah itu beberapa kali gw ke sini juga waktu ada kopdar. Terakhir ke sini waktu kopdar campuran dengan beberapa blogger, plurker, dan gajah-gajah tanggal 24 januari lalu.

Lokasi tempat ini kebetulan di dekat kantor ibu megawati Bunda dan di dekat rumah jeng Enda. di daerah dago, tepatnya di jalan terusan bukit dago selatan.

Lokasi tepatnya bisa dilihat di wikimapia, atau di peta versi yang disederhanakan versi gw berikut ini :

Lokasi Waroeng Unagi

Di peta itu, lokasi warung unagi ditunjukkan oleh kotak kecil di pojok kiri atas. Sedang kotak besar di pojok kanan bawah adalah hotel Sheraton yang berada di jalan Dago. Dan jalur berwarna hijau adalah jalan yang bisa ditempuh dari jalan Dago Pojok yang berada di seberang hotel untuk menuju ke Waroeng Unagi.

Setelah beberapa kali mengenalkan nama Waroeng Unagi ke temen-temen di plurk, kebanyakan dari mereka menyimpulkan bahwa Waroeng Unagi cuma menghidangkan hidangan unagi yang berarti belut dalam bahasa Jepang.

Hidangan yang ada di tempat itu bermacam-macam kok, mulai dari masakan berbau-bau jepang seperti sushi, masakan barat seperti steak, pasta dkk. Masakan tradisional Indonesia pun tersedian, seperti misalnya sop buntut, ketoprak, bandrek, dll.

Menu yang gw sarankan untuk dicoba kalo ke tempat ini adalah Godzilla Egg Rice. Namanya emang menarik, semenarik menunya itu sendiri.  Menu itu adalah nasi goreng yang dibentuk menyerupai telur yang cukup besar, dan di dalamnya terdapat 1 butir telur. Mungkin keliatannya sederhana dan porsinya kecil, tapi menu itu buat gw sendiri sangat mengeyangkan.

Beberapa menu di Waroeng Unagi

Selain itu ada menu lain yang kurang lebih mirip dengan Godzilla Egg Rice, Yaitu Kimono Fried Rice. Menu ini juga berupa nasi goreng, tapi nasi gorengnya dibungkus dengan telur dadar.

Nah terus nama tempatnya aja ada unaginya, apakah ada menu dengan bahan unagi (belut)? Ada, contohnya Unagi Rice Burger. Yaitu burger yang terbuat dari nasi dan mengapit beberapa buat potongan daging belut.

Selain menu-menu itu mungkin menu lainnya masih bisa ditemukan di tempat lain. Gw sendiri lom nyobain semua menu di situ.

Oh ya, Waroeng Unagi ini buka dari jam 9 pagi sampe jam 11 malam. Kecuali hari sabtu bisa buka sampe jam 12 malam. Tempatnya juga enak buat kopdar, di lantai 1 ada beberapa sofa yang bisa jadi tempat santai sampai puas. Dan di lantai 2, paling atas, tempatnya terbuka jadi cocok kalo mau menikmati udara sekitar dago yang kadang dingin apalagi kalo menjelang malam.

Suasana di lantai 2

Selain itu juga di tempat ini ada hotspot yang tersedia gratis kalo jumlah pemesanan kita lebih dari Rp 10.000. Jadi ya emang enak buat nongkrong lama-lama. Gak bakal diusir kok, asal mesen makan aja Rekor terakhir gw bertahan di tempat itu kurang lebih 11 jam, dari sekitar jam 12 siang sampe jam 11 malam kurang 😛 rame-rame tentunya.

Harga makanan di tempat ini juga kurang lebih sama dengan kafe-kafe lainnya. Untuk makanan ringannya kurang lebih sekitar Rp 10.000 lah. Untuk makanan kelas beratnya kalo gak salah inget sekitar Rp 20.000 – Rp 40.000. Minuman, kalo gak salah juga sih sekitar Rp 10.000.

Oh ya, Waroeng Unagi punya ‘website’ kok. Ada di http://waroeng-unagi.co.cc, yang sayangnya cuma redirect ke sebuah akun friendster *facepalm*.

disclaimer: gw gak ada hubungan apa-apa ama Waroeng Unagi. Gw cuma pelanggang yang pernah beberapa kali mampir di tempat itu