Anime vs Ludruk

Hari Minggu kemaren (30 November 2008) ada dua acara yang sangat menghibur dan menyenangkan buat gw. Pertama adalah pemutaran 2 film anime di acara INAFF dan acara Pesta Rakyat Jawa Timur (mudah-mudahan bener nyebut namanya).

Tapi karena kedua acara tersebut bentrok waktunya, maka gw cuma bisa liat acara ludruk yang jadi bagian dari acara Pesta Rakyat itu pada malam harinya.

Pemutaran Anime di INAFF

Dua anime yang diputar yaitu anime Gedo Senki : Tales from Earthsea dan Evangelion 1.0 : You Are (Not) Alone.

Sebenernya gw udah nonton kedua film itu. Cuma karena nontonnya dari hasil downloadan, maka pas gw tau ada acara ini otomatis gw antusias nonton itung-itung sambil ngasih support buat pembuat anime-anime itu. Lagian, jarang-jarang ada anime masuk bioskop terutama yang target penontonnya bukan anak-anak seperti Doraemon.

Di lokasi pemutaran film yang diadakan di Blitz Megaplex Paris Van Java, gw ketemu beberapa temen seperti DKazuma, Mieh, Edho, Esda, dan Diki.

Waktu pemutaran film pertama, Tales from Earthsea, studio 5 yang jadi tempat pemutaran film tidaklah terisi penuh. Masih ada beberapa kursi kosong, terutama di barisan depan.

Yang udah pernah nonton film yang ini mungkin akan berpendapat sama dengan gw, filmnya bikin ngantuk.

Dan yang bikin gw tepok jidat pas pemutaran film ini adalah, kenapa ada 2 subtitle!!! Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Itu 1/2 layar keisi dengan subtitle jadinya :(. Apalagi subtitle Bahasa Indonesia yang digunakan adalah terjemahan dari subtitle Bahasa Inggris diatasnya, jadi pada beberapa scene hasilnya sedikit kurang sesuai.

Kasus berbeda terjadi waktu pemutaran film Evangelion. Tiket untuk pemutaran film pada jam 17.00 habis terjual. Malah panitia menambah jadwal pemutaran film Eva untuk jam 13.00 dan jam 18.00, sehingga dalam satu hari itu Eva diputer 3x .

Kalo dalam pemutaran film Evangelion pada pegelaran INAFF di jakarta, anggota komunitas yang paling banyak nonton adalah dari id-anime. Maka pada pegelaran di Bandung kali ini, yang menguasai ada Genshiken ITB. Sampai-sampai Edho mendapatkan hadiah handphone dari panitia karena telah membeli 30 tiket.

Ludruk Jawa Timur di Sabuga

Setelah pemutaran Eva berakhir, gw langsung buru-buru pergi ke Sabuga buat nonton Ludruk, sampai-sampai gw gak ikut foto-foto bareng anak-anak yang lain 😦

Di Sabuga gw udah ditunggu Bunda, Mbah Andika beserta istri dan anak-anaknya, Fenny, dan Hky.

Waktu gw sampe di Sabuga, pegelaran ludruk utamanya masih belum dimulai. Saat itu masih ada pembukaan dari Dharma Wanita Ludruk ITB yang….. asem…. bikin ngakak.

Dan kurang lebih sebelum jam menunjukkan pukul 20.00, barulah pegeleran utama dimulai.

Malam itu otomatis gw ketawa puas. Puas rasanya denger banyolan khas arek suroboyo beserta pisuh-pisuhannya yang khas itu

Yang gw sayangkan, banyak umpan banyolan yang berasal dari improvisasi beberapa pelakon tidak dieksekusi dengan baik oleh pelakon yang lainnya. Asumsi gw sih karena beda tingkat pengalamannya 🙂 soalnya selain diikutin oleh anggota tim ludruk ITB, pegelaran ini juga diikuti oleh para alumni ludruk tersebut, termasuk si bintang tamu Sudjiwo Tejo (mudah-mudahan gak salah tulis namanya).

Penutup

Setelah acara ludruk berakhir, gw, Fenny, Bunda, dan Hky memutuskan cari makan malam dulu. Padahal sebelumnya pas di tengah acara ludruk gw ama Fenny sempet keluar buat makan somay dulu di depan Sabuga :p

Setelah mampir dulu ke xtrans di cipaganti buat ngambil paket mochi buat Bunda. Kami singgal di Chilli Padi di dekat situ.

Setelah makan-makan dan ngobrol kesana kemari sebentar sampe lewat tengah malam, kami akhirnya memutuskan untuk pulang.

Dan berakhirlah hari yang menyenangkan dan sedikit melelahkan itu.